“Aku Ika mas. Bokep rusia “Enggaklah, nanti kamu hamil lagi” jawabku.Ikapun tersenyum manis. “Sudahlah mbak, nggak usah dipikirin, laki-laki emang begitu” rayuku sambil tak kusadari bahwa aku juga laki-laki yang mungkin lebih berengsek dari cowoknya tadi.“Gimana kalau saya saja yang mengantar embak?” kutawari diriku untuk mengantar. makiku dalam hati…Warung itu terlihat sepi. “Maasss… aaakkkuu… nyammpeee…!” jerit Ika sembari menekan kepalaku ke dalam vaginanya. Aku suka dari pandangan pertama tuh” kataku ngawur.“Iiiiih, ngawur lagi deh” sergahnya sambil mulai mencubitku lagi. “Dasar cowok gak tahu di untung, minggat sana sama gendaknya” maki dirinya kepada cowok di telepon tadi. “Cape nih mas mulut Ika, pegel!” protesnya. Malam kian larut, deburan ombak terdengar sampai ke dalam kamar losmen, seakan musik mengiringi deru nafas memburu kami berdua. wajah itu tertekuk marah, menambah manis wajah ayunya. Kupandangi tubuh Ika, kuusap mesra wajahnya, Ika memandangku pasrah, kubelai perutnya dengan tangan kanan, terus turun hingga ke




















