Mencumbu bibirku lagi, mengelus punggung dan mencium kupingku. Bokep crot Aku tertawa lagi. Begitu tiba di belakang panggung, Mas Putra memepetkan tubuhku di dinding dan mencumbuku habis-habisan, sepertinya dia ingin membalas perlakuanku kemarin. Aktifitas langsung berhenti. Tanganku meremas kepalanya. Besoknya dia mengajakku jalan, kami pergi naik motor. Kuciumi leher dan beralih ke bibirnya. Ditatapnya mataku sambil memegang bahu. Aku menggelinjang pelan. “Kok nggak ngapelin Mbak Rosa, Mas..?” tanyaku. “Kamu naik ke lantai 5 perpustakaan, nanti aku menyusul..” perintahnya. Akhirnya dia menarik CD-ku, aku membantu dengan mengangkat pantat. Mas Putra tidak langsung membuka CD-nya, tapi malah mengelus-elus penisnya yang menegang. Kami berciuman dengan panas, tangannya berkeliaran di payudaraku. Dia bangun dan mendekapku sambil merebahkan tubuhku lagi. Kocokannya benar-benar bernafsu dan cepat, aku menggelinjang geli dan membalas setiap gerakan Mas Putra. Setelah aku tenang lagi, pelan dia mulai menggoyangkan pantatnya. “O, gitu..”
“Lagian, payudaranya kecil banget..!” katanya.
