Kedua tanganku memegang kedua payudaranya dari belakang badannya. Bokep tobrut Malam itu aku hanya dapat tidur nyenyak tiga jam saja. Selesai mengemasi semua berkas dan catatan, kucoba berdiri dan memutar-mutar kepala untuk melemaskan otot leher dan punggung. Kucoba berputar-putar di sekitar teras. “Itu karena pikiranmu belum dewasa. Setelah kukenakan celana pendek kubuka pintu, ternyata yg ada dihadapanku adalah Indah yg telah kembali balik kekamar setelah keluar entah kemana dan berapa lama. Mengantisipasi cubitannya yg menyakitkan, kedua tangannya kutangkap dengan cepat. “Sudah ngopi, Zainal?”, tanyanya. Aku ke Banjarmasin ini juga karena dia mau mengunjungi istri dan anaknya di Jakarta”, jawabnya pelan. “Mbak, pria yg duduk disana ada yg ngelihatin Mbak terus, sepertinya naksir, mau kukenalkan Mbak”, kataku sambil menghabiskan roti bakarku. “Ke kafetaria yuk”, ajakku dengan tak menghiraukan gurauannya. “Sudah ngopi, Zainal?”, tanyanya. “Tumben Zainal tidurmu sebentar, bangunmu pagi sekali ya, aku sempat melihatmu sibuk tapi karena masih ngantuk




















